Wisata Alam di Sumatera yang Masih Sepi Tapi Instagramable Banget

Wisata Alam di Sumatera yang Masih Sepi Tapi Instagramable Banget

Wisata alam di sumatera yang masih sepi tapi instagramable banget menjadi incaran utama traveler yang ingin liburan unik, minim keramaian, dan penuh konten estetik. Di tengah destinasi populer yang makin ramai dan terlalu “dibangun”, banyak pencinta alam beralih ke Sumatera — pulau besar yang masih menyimpan hutan, danau, gunung, dan air terjun spektakuler yang belum banyak diekspos.

Faktanya, menurut Kemenparekraf dan survei TikTok Travel 2024, pencarian “wisata tersembunyi di Sumatera” naik 50% dalam 2 tahun terakhir, terutama dari Gen Z dan milenial yang mencari pengalaman otentik dan spot foto yang belum viral. Banyak dari destinasi ini masih dikelola oleh masyarakat lokal, sehingga wisatawan bisa merasakan keramahan dan budaya asli.

Artikel ini akan membahas:

  • Kenapa Sumatera jadi primadona wisata tersembunyi
  • Kriteria destinasi yang sepi tapi instagramable
  • 7 destinasi terbaik di Sumatera
  • Tips foto estetik di alam liar
  • Aksesibilitas dan transportasi
  • Dampak positif bagi desa lokal
  • Panduan berwisata tanpa merusak

Semua dibuat untuk membantu kamu menemukan tempat indah yang belum ramai, tapi tetap aman dan bermakna.


Kenapa Sumatera Jadi Destinasi Wisata Tersembunyi yang Instagramable?

Beberapa alasan utama:

  • Alam masih sangat alami → hutan hujan, danau vulkanik, gunung aktif
  • Minim wisata massal → belum banyak hotel besar atau resor
  • Budaya kaya dan autentik → Batak, Minang, Rejang, Lampung
  • Spot foto luar biasa → sunrise di danau, kabut di hutan, air terjun tinggi
  • Masih banyak destinasi tersembunyi → butuh eksplorasi, bukan tur biasa

Sebenarnya, Sumatera adalah harta karun yang belum sepenuhnya terbuka.
Tentu saja, banyak tempat di sini lebih indah dari destinasi viral, tapi belum terkenal.

Terlebih lagi, fotonya bisa langsung jadi viral di Instagram.
Akhirnya, kamu jadi “pioneer traveler” yang menemukan keajaiban tersembunyi.
Karena itu, Sumatera adalah surga bagi pencinta alam dan konten kreator.


Kriteria Wisata Alam yang Sepi Tapi Instagramable

Destinasi yang baik harus memenuhi:

KRITERIA PENJELASAN
Masih sepi pengunjung Tidak ramai, tidak ada antrian foto
Pemandangan spektakuler Danau, gunung, air terjun, savana
Spot foto unik Jembatan goyang, batu karang, kabut pagi
Akses terbatas tapi aman Butuh usaha, tapi tidak berbahaya
Dikelola oleh masyarakat lokal Lebih autentik dan ramah lingkungan
Bisa dijangkau dengan transportasi umum atau sewa lokal Tidak perlu helikopter

Sebenarnya, destinasi terbaik adalah yang membuatmu berkata “Wah, ini nyata?” saat melihatnya.


7 Wisata Alam di Sumatera yang Masih Sepi Tapi Instagramable Banget

1. Danau Lae Pari, Tapanuli Utara, Sumatera Utara

  • Keunikan: Danau kecil dikelilingi hutan pinus dan kabut pagi
  • Spot foto: Jembatan kayu, bangku di tepi danau, kabut menyelimuti
  • Akses: 2 jam dari Parapat, bisa naik angkot atau ojek
  • Fakta unik: Disebut “Danau di Atas Awan” karena ketinggiannya

Kenapa direkomendasikan?
Pemandangannya seperti di Korea Selatan, tapi di tengah hutan Sumatera.


2. Air Terjun Sipiso-Piso, Sumatera Utara

  • Keunikan: Air terjun tertinggi kedua di Indonesia (120 meter), jatuh dari tebing karst
  • Spot foto: Dari jembatan pengamat, latar belakang Danau Toba
  • Akses: 1 jam dari Kabanjahe, jalur sudah bagus
  • Fakta unik: Airnya langsung jatuh ke danau, tidak menyentuh tanah

Kenapa direkomendasikan?
Visualnya dramatis, cocok untuk foto full-body atau drone.


3. Bukit Suharman, Aceh Tengah

  • Keunikan: Padang savana dengan pemandangan Gunung Kerinci dan Danau Laut Tawar
  • Spot foto: Siluet di pagi hari, duduk di rerumputan, gaya candid
  • Akses: Harus trekking 30 menit dari desa, tapi jalur aman
  • Fakta unik: Langka di Sumatera — savana alami di dataran tinggi

Kenapa direkomendasikan?
Seperti Afrika, tapi di tengah pegunungan Aceh.


4. Danau Gunung Tujuh, Jambi

  • Keunikan: Danau tertinggi di Asia Tenggara (1.950 mdpl), dikelilingi 7 gunung
  • Spot foto: Perahu tradisional, kabut pagi, refleksi gunung di air
  • Akses: Butuh trekking 1 jam dari pos, tapi jalur terawat
  • Fakta unik: Hanya boleh dikunjungi dengan pemandu lokal

Kenapa direkomendasikan?
Atmosfernya magis, seperti di film fantasi.


5. Air Terjun Tangga Seribu, Solok, Sumatera Barat

  • Keunikan: Ratusan anak tangga menuju air terjun bertingkat
  • Spot foto: Saat naik tangga, latar air jatuh, gaya “mid-action”
  • Akses: 3 jam dari Padang, jalur mulus
  • Fakta unik: Disebut “Tangga Menuju Surga” oleh warga setempat

Kenapa direkomendasikan?
Konsepnya unik dan jarang ada di tempat lain.


6. Taman Nasional Bukit Barisan Selatan, Lampung

  • Keunikan: Hutan hujan tropis, habitat gajah dan badak Sumatera
  • Spot foto: Jembatan kanopi, pohon raksasa, kabut di hutan
  • Akses: Harus izin resmi, ikut tur pemandu
  • Fakta unik: Bagian dari UNESCO World Heritage

Kenapa direkomendasikan?
Untuk traveler yang ingin petualangan sejati dan foto alam liar.


7. Pantai Pasir Putih, Bengkalis, Riau

  • Keunikan: Pantai berpasir putih dan air biru toska, mirip Maladewa
  • Spot foto: Duduk di pasir, berjalan di tepi air, siluet matahari terbenam
  • Akses: Naik kapal dari Pekanbaru (3 jam)
  • Fakta unik: Jarang dikunjungi, masih bersih dan alami

Kenapa direkomendasikan?
Pantai impian yang tersembunyi di pulau kecil Sumatera.


Tips Foto Instagramable di Destinasi Alam Terpencil

  1. Gunakan Cahaya Alami (Golden Hour)
    → Pagi (05.30–06.30) atau sore (16.30–17.30)
    → Cahaya lembut, tidak menyilaukan
  2. Pakai Angle Unik
    → Low angle untuk air terjun, drone untuk pemandangan luas
  3. Gunakan Aksesoris Sederhana
    → Topi, syal, kamera vintage — tambah estetika
  4. Foto Candid Lebih Natural
    → Tidak perlu pose kaku, biarkan alam yang jadi fokus
  5. Edit Ringan, Jangan Berlebihan
    → Naikkan kontras, atur cahaya, tapi tetap natural
  6. Libatkan Masyarakat Lokal
    → Minta foto oleh warga, kadang hasilnya lebih autentik
  7. Jangan Rusak Alam untuk Foto
    → Tidak duduk di tanaman langka, tidak panjat batu terlarang


Aksesibilitas dan Cara Menuju ke Destinasi Terpencil

DESTINASI AKSES TERBAIK
Danau Lae Pari Angkot dari Parapat → Ojek ke lokasi
Air Terjun Sipiso-Piso Mobil sewa dari Medan atau Kabanjahe
Bukit Suharman Ojek dari Takengon
Danau Gunung Tujuh Trekking dari Desa Kersik Tuo (harus pemandu)
Air Terjun Tangga Seribu Mobil sewa dari Padang
TN Bukit Barisan Selatan Tur resmi dari Bandar Lampung
Pantai Pasir Putih Kapal dari Pelabuhan Sungai Selari, Pekanbaru

Sebenarnya, akses ke destinasi terpencil butuh perencanaan matang.
Tentu saja, lebih baik sewa lokal daripada nekat sendiri.
Karena itu, liburan bijak dimulai dari persiapan yang matang.


Dampak Positif Wisata Tersembunyi bagi Masyarakat Lokal

DAMPAK PENJELASAN
Pendapatan tambahan Homestay, jasa pemandu, kuliner lokal
Pelestarian budaya Tradisi ditampilkan untuk wisatawan
Perlindungan alam Masyarakat jadi penjaga hutan danau
Peningkatan infrastruktur Jalan, listrik, air bersih diperbaiki
Pemberdayaan perempuan Warung, penginapan, kerajinan dikelola ibu-ibu

Sebenarnya, wisata tersembunyi bisa jadi mesin ekonomi desa.
Tidak hanya itu, masyarakat jadi lebih bangga dengan alam mereka.
Karena itu, berwisata di sini bukan hanya menikmati — tapi memberi.


Penutup: Jelajah yang Bijak, Foto yang Indah, Tapi Jaga Keasliannya

Wisata alam di sumatera yang masih sepi tapi instagramable banget bukan sekadar tempat foto — tapi amanah untuk menjaga keaslian alam dan budaya.

Kamu tidak perlu menjadi viral untuk merasa puas.
Cukup menikmati keheningan, menghormati warga, dan meninggalkan jejak positif.

Karena pada akhirnya,
destinasi terbaik bukan yang paling banyak dikunjungi — tapi yang paling dijaga kelestariannya.

Akhirnya, dengan satu keputusan:
👉 Tidak meninggalkan sampah
👉 Membayar jasa pemandu lokal
👉 Tidak merusak alam demi konten

Kamu bisa menjadi traveler yang bertanggung jawab dan inspiratif.

Jadi,
jangan hanya ambil foto.
Tinggalkan kebaikan.

Karena alam yang indah bukan milik kita — tapi warisan yang harus kita jaga untuk generasi berikutnya.