Dropshipper vs reseller adalah dua model bisnis e-commerce paling populer di Indonesia. Banyak pemula yang ingin mulai jualan online, tapi bingung: mana yang lebih cocok, menguntungkan, dan mudah dijalankan?
Faktanya, menurut iPrice & Google Trends 2024, pencarian “cara jadi dropshipper” dan “bisnis reseller modal kecil” naik 71% dalam dua tahun terakhir. Banyak pelajar, ibu rumah tangga, dan karyawan yang sukses dari bisnis ini.
Artikel ini akan membahas secara tuntas:
- Apa itu dropshipper & reseller
- Cara kerja masing-masing
- 5 perbedaan utama dalam dropshipper vs reseller
- Kelebihan & kekurangan
- Mana yang lebih cocok untuk pemula
- Tips sukses di 2025
Semua dibuat untuk membantu kamu memilih model bisnis yang tepat — tanpa trial & error yang boros waktu dan uang.
Kenapa Harus Pilih Model Bisnis Sejak Awal?
Sebelum mulai jualan, kamu harus tahu:
Dropshipper vs reseller punya model bisnis yang sangat berbeda.
Pilih yang salah, bisa bikin kamu:
- Rugi modal
- Stres kelola stok
- Gagal dapat keuntungan
Oleh karena itu, pahami dulu perbedaannya sebelum memulai.
Dengan begitu, kamu bisa fokus pada strategi, bukan memperbaiki kesalahan dasar.
Sebenarnya, banyak pemula gagal bukan karena produknya jelek — tapi karena salah pilih model bisnis sejak awal.
Apa Itu Dropshipper? Cara Kerja & Contohnya
Dropshipper adalah penjual yang tidak menyimpan stok barang. Ia hanya memasarkan produk, lalu saat ada pesanan, ia meneruskan ke supplier — yang langsung mengirim ke pembeli.
🔹 Cara Kerja Dropshipper:
- Kamu promosi produk di Shopee, Tokopedia, atau Instagram
- Ada pembeli → kamu terima uang
- Kamu order ke supplier (dengan nama & alamat pembeli)
- Supplier kirim langsung ke pembeli
- Kamu dapat selisih harga sebagai keuntungan
🔹 Contoh:
- Kamu jual kaos seharga Rp 120.000
- Harga dari supplier: Rp 80.000
- Keuntungan: Rp 40.000/orang, tanpa pegang barang
🔹 Keunggulan:
- Modal kecil (bisa mulai dari Rp 0)
- Tidak perlu stok barang
- Bisa jual banyak produk sekaligus
- Cocok untuk pemula yang ingin coba-coba
🔹 Kekurangan:
- Margin keuntungan lebih kecil
- Tidak bisa kontrol kualitas barang
- Risiko supplier telat kirim
- Branding kurang kuat
Tentu saja, dropshipper vs reseller sangat berbeda dari segi kontrol.
Di model dropshipper, kamu tergantung 100% pada supplier.
Jika mereka salah kirim atau packing jelek, reputasimu yang rusak.

Apa Itu Reseller? Cara Kerja & Contohnya
Reseller adalah penjual yang membeli stok barang terlebih dahulu, lalu menjualnya kembali dengan harga lebih tinggi.
🔹 Cara Kerja Reseller:
- Kamu beli stok dari supplier (grosir, brand, atau produsen)
- Kamu simpan di rumah atau gudang kecil
- Kamu promosi di marketplace atau media sosial
- Saat ada pembeli, kamu kirim dari stokmu sendiri
- Kamu dapat keuntungan dari selisih harga
🔹 Contoh:
- Kamu beli 50 botol skincare @Rp 50.000 → total Rp 2,5 juta
- Jual @Rp 75.000 → total pendapatan Rp 3,75 juta
- Keuntungan: Rp 1,25 juta (jika laku semua)
🔹 Keunggulan:
- Margin lebih besar
- Bisa kontrol kualitas & packing
- Bisa buat branding sendiri (stiker, kartu ucapan)
- Lebih profesional di mata pembeli
🔹 Kekurangan:
- Butuh modal awal
- Risiko stok tidak laku
- Harus urus pengiriman & stok
- Butuh tempat penyimpanan
Sebenarnya, dropshipper vs reseller punya tujuan sama: jual produk.
Tapi jalannya sangat berbeda.
Reseller butuh lebih banyak usaha, tapi juga lebih banyak kontrol.

5 Perbedaan Utama Dropshipper vs Reseller
Modal Awal | Sangat kecil (bisa Rp 0) | Butuh modal beli stok |
Stok Barang | Tidak perlu stok | Harus beli stok dulu |
Keuntungan | Kecil per produk, tapi bisa banyak SKU | Lebih besar per produk |
Kontrol Kualitas | Tidak bisa kontrol | Bisa cek & sortir barang |
Kelola Pengiriman | Supplier yang kirim | Kamu yang kirim |
Dengan demikian, pilihan antara dropshipper vs reseller sangat tergantung pada modal, risiko, dan tujuan bisnismu.
Kelebihan & Kekurangan Masing-Masing Model
Dropshipper: Cocok untuk Pemula yang Ingin Coba-Coba
- Kelebihan:
- Tanpa modal
- Mudah dimulai
- Bisa jual banyak produk
- Kekurangan:
- Margin kecil
- Tergantung supplier
- Sulit bangun brand
Reseller: Cocok untuk yang Ingin Serius & Punya Modal
- Kelebihan:
- Keuntungan lebih besar
- Bisa branding sendiri
- Lebih dipercaya pembeli
- Kekurangan:
- Butuh modal
- Risiko stok mengendap
- Butuh waktu lebih banyak
Tentu saja, banyak yang mulai dari dropshipper, lalu naik kelas jadi reseller.
Ini strategi cerdas: coba dulu, kalau laku, beli stok sendiri.
Mana yang Lebih Cocok untuk Pemula?
Jawabannya: tergantung kondisimu saat ini.
Pilih Dropshipper jika kamu:
- Tidak punya modal
- Ingin coba bisnis dulu
- Masih bekerja/kuliah (waktu terbatas)
- Takut stok tidak laku
- Ingin fokus ke marketing & konten
Pilih Reseller jika kamu:
- Punya modal 1–5 juta
- Ingin serius bisnis
- Bisa kelola stok & packing
- Ingin bangun brand sendiri
- Sudah punya jaringan pembeli
Sebenarnya, dropshipper vs reseller bukan pilihan tetap.
Banyak yang mulai dari dropshipper, lalu beralih ke reseller saat sudah ada uang dari penjualan.
Tips Sukses Jadi Dropshipper atau Reseller di 2025
- Pilih Produk yang Laris
Cari di Shopee/Tokopedia: lihat yang banyak terjual & review positif. - Pilih Supplier Terpercaya
Cek: respon cepat, packing rapi, ongkir murah, stok stabil. - Gunakan Media Sosial & Konten
TikTok, Instagram, YouTube Shorts — promosi lewat video unboxing atau review. - Berikan Pelayanan Terbaik
Balas chat cepat, kasih update pengiriman, tambah kartu ucapan. - Mulai dari Niche Kecil
Fokus ke 1–2 produk dulu (misal: skincare, fashion muslim, aksesori HP). - Gunakan Sistem
Google Sheets atau aplikasi untuk catat pesanan, stok, dan keuangan. - Naikkan Level Bertahap
Dari dropshipper → reseller → punya brand sendiri.
Akhirnya, sukses tidak datang dari model bisnisnya — tapi dari konsistensi dan pembelajaran terus-menerus.
Penutup: Pilih yang Sesuai dengan Gaya & Modalmu
Dropshipper vs reseller bukan soal mana yang lebih bagus — tapi mana yang lebih cocok dengan kondisimu sekarang.
Jika kamu pemula, tidak punya modal, dan ingin coba dulu — mulai dari dropshipper.
Jika kamu ingin serius, punya uang, dan ingin bangun brand — langsung jadi reseller.
Yang penting: mulai sekarang.
Karena di dunia e-commerce,
👉 yang konsisten, akan menang.
👉 yang cepat belajar, akan berkembang.
Jadi, jangan tunda lagi.
Pilih modelmu.
Dan mulai jualan hari ini.
Dengan satu langkah kecil, kamu bisa memulai perjalanan bisnis yang besar.